KALIMAT PERINTAH IMPERATIVE

 Pengertian dan Contoh Imperative Sentence (Kalimat Perintah) – Pada kesempatan ini Berbagi Ilmu akan membahas tentang Imperative. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan penggunaan Imperative Sentence atau kalimat perintah beserta contoh dalam bahasa inggris dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya silahkan simak uraian berikut ini.


Pengertian dan Contoh Imperative Sentence (Kalimat Perintah)

Imperative merupakan dari verb (kata kerja) yang digunakan untuk memberikan command (perintah), warning (peringatan), advice (nasehat), instruction (instruksi atau petunjuk) juga request (permintaan). Berikut ini adalah penggunaan dari imperative dalam kalimat bahasa inggris.

Imperative Sentence

Imperative sentence, yang dalam bahasa Indonesia berarti kalimat perintah. merupakan bentuk kalimat yang digunakan untuk memberikan perintah (command), peringatan (warning), instruksi (instruction), nasihat (advice), maupun permintaan (request).

Ciri umum dari imperative sentence yang tertulis adalah ada akhiran berupa exclamation mark “!”, atau mengandung kata “please”. Namun, imperative sentence juga bisa saja tidak mengandung keduanya. Pada dasarnya, imperative sentence tidak akan ditemukan subyek kalimat, sebab subyek “you” sebagai penerima perintah sudah tersirat di dalamnya.

Perhatikan aturan menyusun imperative sentence berikut ini.

Aturan dalam susunan imperative sentence

Menggunakan bare infinitive sebagai verbnyaBe careful! (Hati-hati!)

Wake up! (Bangunlah!)

Tidak memerlukan subjekGet out! (Keluarlah!)

Just take it (Ambil saja)

Menggunakan “do not” atau “don’t” dalam bentuk negatif imperative sentence (larangan)Don’t forget! (Jangan lupa!)

Don’t stop (Jangan berhenti)

Menggunakan “let us” atau “let’s” sebagai ajakan  “Let us try it now.” (Mari kita coba sekarang)Let’s eat! (Ayo kita makan!)
Menambahkan “please” untuk memperhalus perintah/agar lebih sopanPlease swipe your card (Silahkan gesek kartu anda)

Sit down, please (Silahkan duduk)

Menggunakan question tag untuk memperhalus perintahTell me everything, will you? (Beritahu saya semuanya, ya?)

Take me there, won’t you? (Antar saya kesana, mau nggak?)

Imperative sentence biasanya menggunakan tanda seru atau exclamatory mark mungkin sedikit mirip dengan exclamatory sentence alias kalimat seruan. Bedanya adalah tidak semua exclamatory sentence berisi perintah. Tanda seru (!) dalam imperative sentence menunjukkan tekanan dalam perintah.

Imperative sentence juga ada yang mengandung question tag mirip dengan kalimat interrogative yang membutuhkan jawaban “yes” atau “no”. Bedanya yaitu dalam kalimat interrogative tidak terkandung perintah.

Meski berakhiran tanda titik “.” atau full stop itu tidak berarti imperative sentence sama dengan declarative sentence atau kalimat pernyataan. Sebab, declarative sentence hanya mengandung pernyataan atau statement dan tidak berisi perintah.

Imperative sentence menurut fungsinya

Berikut ini adalah contoh dari Imperative sentence menurut fungsinya, yaitu:

Share a request or wish (menyampaikan permintaan atau harapan)

  • Have a safe trip! (Semoga perjalananmu aman!)
  • Eat more vegetables! (Makanlah lebih banyak sayur!)
  • Have a nice dream! (Semoga mimpi indah!)

Share an Invitation (menyampaikan ajakan)

  • “Come with me!” (Ayo ikut aku!)
  • “Please join us for lunch” (Ikutlah makan siang bersama kami)
  • “Let’s go home together!” (Ayo pulang bersama-sama)

Share a request or command & prohibition (menyampaikan permintaan atau perintah dan larangan)

  • “Please don’t touch the baby” (Jangan sentuh bayinya)
  • “Go find a new girl!” (Carilah pacar baru!)
  • “Close your eyes” (Tutup matamu)
  • “Stop talking!” (Berhentilah bicara!)

Give instructions (memberi instruksi)

  • “Avoid contact with skin and eyes” (Hindari kontak dengan kulit dan mata)
  • “In case of eye contact, hold eyelid open and flush with waters” (Bila terkena mata, buka kelopak mata dan bilas dengan air)
  • “Call physician immediately” (Segera hubungi dokter)




Menyusun Imperative Sentence

Dalam menyusun imperative sentence sedikit berbeda dari macam kalimat lain. Sebab dalam kalimat perintah biasanya tidak dicantumkan subject dan langsung dimulai dengan verb (kata kerja). Hal ini karena secara otomatis, imperative sentence ditujukan pada seseorang yang diajak bicara (orang kedua “you”).

Oleh sebab itu, menyebutkan subject dalam suatu kalimat perintah tidak diperlukan. Kecuali untuk menegaskan kepada siapa perintah itu diberikan, yang fungsinya lebih seperti panggilan.

Perhatikan contoh berikut:

  • Elsa, open the door!
  • You, don’t eat too much.
  • Everybody, please stand up.

Apabila subyek yang digaris bawahi dihilangkan, maka tidak akan merubah makna dari kalimat perintah tersebut.

  • Elsa, open the door!
  • You, don’t eat too much.
  • Everybody, please stand up.

Jadi, untuk menyusun imperative sentence atau kalimat perintah, gunakan verb dalam bentuk imperative atau imperative verb. Imperative verb berasal dari kata kerja pada umumnya yang bisa mengandung perintah.

Non-imperative verb

Imperative verb

“I drink a glass of water”

(Saya minum segelas air)

“Drink a glass of water!”

(Minum(lah) segelas air!)

“Ella washed the dishes”

(Ella mencuci piring)

“Ella, wash the dishes!”

(Ella, cuci piringnya!)

Untuk imperative sentence berbentuk negatif atau larangan, kita bisa menggunakan “Don’t” (Jangan) di awal kalimat atau “Stop” (Berhentilah).

  • Don’t give up (Jangan menyerah)
  • Don’t worry (Jangan khawatir)
  • Don’t eat my cake! (Jangan makan kue saya!)
  • Don’t stop (Jangan berhenti)
  • Stop talking! (Berhenti bicara!)
  • Stop worrying! (Berhentilah khawatir!)
  • Stop eating my cake! (Berhentilah makan kue saya!)

Demikian pejelasan singkat tentang Pengertian dan Contoh Imperative Sentence (Kalimat Perintah). Semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua. Selamat Belajar